Ubuntu, Sistem Operasi Alternatif selain Windows

Posting Komentar

Berbicara tentang Sistem Operasi atau Operating System (OS) komputer, biasanya pikiran kita akan langsung tertuju pada Windows. Windows, perangkat lunak Sistem Operasi komputer produk Microsoft Corporation ini memang sudah tidak asing lagi bagi kita pengguna Personal Computer (PC), baik desktop maupun laptop. Sistem Operasi yang satu ini digunakan oleh mayoritas pengguna PC, baik penggunaan pribadi maupun di sekolah-sekolah dan perkantoran.

Windows merupakan perangkat lunak berbayar dan bukan open source. Windows bukanlah sistem operasi gratis yang bisa diperbanyak dan diedarkan secara bebas tanpa izin atau membayar lisensi. Namun hal ini seringkali tak disadari oleh masyarakat awam para pengguna Windows. Terkadang karena ketidaktahuan akan hal ini membuat pengguna Windows tanpa khawatir datang ke bengkel komputer untuk menginstalkan Windows pada komputernya hanya dengan membayar biaya jasa instalasi saja. Padahal ini termasuk ke dalam pelanggaran undang-undang hak cipta yang bisa menyeret pelakunya ke penjara atau membayar denda dengan jumlah yang tidak sedikit.

Selain sudah terkenal, Windows memang terasa user friendly bagi kebanyakan orang. Mungkin hal ini juga dilatarbelakangi oleh guru-guru TIK di sekolah-sekolah yang pada  umumnya mengajarkan materi pengoperasian Windows dan aplikasi keluaran Microsoft lainnya seperti Microsoft Word, Microsoft Excel, Microsoft Power Point, dll.

Bagi pengguna Windows original tetap menggunakan Windows sebagai sistem operasi tentunya tidak masalah. Tetapi jika Windows yang kita gunakan bukanlah produk original, namun tidak bersedia membayar lisensi software ini, sebaiknya berpikir kembali untuk terus menggunakannya. Masih banyak sistem operasi lain yang bersifat gratis dan open source sebagai alternatif. Salah satu alternatifnya adalah sistem operasi berlogo penguin yang dikenal dengan Linux.

Linux pertama kali diperkenalkan oleh Linus Torvalds dan terus dikembangkan oleh berbagai kelompok pengembang software sehingga tercipta berbagai turunannya seperti Debian, RedHat, Mandex, Mandriva, Ubuntu, dll.

Kali ini, admin akan mengulas tentang Ubuntu sebagai alternatif sistem operasi selain Windows.

Sebagai pengguna setia Windows (tentunya produk original) admin juga menggunakan Ubuntu sebagai sistem operasi kedua karena fiturnya yang cukup user friendly dan cara pengoperasiannya tidak jauh berbeda dengan Windows. Nilai tambah lainnya adalah, kita tetap bisa menggunakan Ubuntu tanpa harus membuang Windows yang telah terlanjur disayangi. Saat proses booting, kita dapat memilih sistem operasi apa yang akan digunakan, apakah Windows atau Ubuntu.

  1. Logo Ubuntu.
    Logo Ubuntu memang berbeda dari ciri khas turunan Linux lainnya, yang umumnya berupa gambar penguin. Logo Ubuntu disusun oleh warna merah, kuning dan orange dan terlihat seperti simbol beberapa orang yang saling berpegangan tangan membentuk suatu lingkaran.
  2. Tampilan desktop Ubuntu. Sekilas tampilan desktop Ubuntu terlihat tidak begitu berbeda dengan sistem operasi GUI lainnya. Jika dibandingkan dengan Windows, tentunya yang menjadi pembeda adalah tidak adanya tombol "Jendela" sebagai menu utama. Tombol ini pada Ubuntu digantikan oleh tombol berupa titik-titik yang tersusun membentuk persegi pada sudut kiri bawah seperti telihat pada gambar berikut ini.
    Selain ini, beberapa ikon shortcut aplikasi terlihat berjejer di sisi sebelah kiri desktop. Terlihat pada gambar, ada shortcut Mozilla Firefox, aplikasi pengelola e-mail, folder pengelolaan file dsb.
  3. Tampilan aplikasi pada menu utama. Ketika kita mengklik tombol utama di sudut kiri bawah desktop, maka akan langsung tampil ikon-ikon aplikasi yang telah terpasang pada sistem operasi Ubuntu kita seperti gambar berikut ini.
    Terlihat tampilannya cukup sederhana dan mudah untuk memilih aplikasi yang ingin kita gunakan.
  4. Tombol Shut-Down atau Power Off. Pada Ubuntu versi 20.04 ini, tombol power off dapat dijumpai dengan cara mengklik tombol segitiga kecil di sudut kanan atas seperti contoh berikut ini.
    Bukan hanya tombol power off, pada bagian ini kita juga bisa melihat menu Wi-Fi untuk mengatur koneksi wireless, bluetooth, informasi baterai dan setting.
  5. Menu Setting. Sama halnya dengan Windows, kita bisa menjumpai berbagai fasilitas pengaturan seperti background, appearance, display, dsb. Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat pada gambar-gambar berikut ini.
Begitulah fitur dan tampilan default dari Ubuntu yang dapat admin sajikan di artikel kali ini.

Jika kamu tertarik dengan Ubuntu, tidak ada salahnya untuk mencoba. Software Ubuntu dapat diunduh secara gratis di situs resminya www.ubuntu.com.

Selamat mencoba.

Related Posts

Posting Komentar